Sabtu, 05 Maret 2011

Budi daya Koi

Liukan sekelompok ikan koi yang sedang diberi makan ini terlihat sempurna dan penuh keindahan. Selaras dengan keindahan tubuhnya, ikan koi juga merupakan ikan pembawa keberuntungan. Karena itu, ikan ini tidak hanya layak dikoleksi, tetapi juga dibudidayakan. Salah satu tempat budidaya ikan koi adalah Koi Collection milik Roni, di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk mencapai Koi Collection milik Roni, dapat melalui Jalan Tol Jagorawi, keluar pintu tol Jati Asih, lalu mengambil arah ke Komsen. Letaknya di Desa Jati Asih, Kecamatan Jati Asih, Bekasi.
Tempat ini merupakan salah satu pilihan pehobi ikan koi menambah koleksinya. Disini sang pemiliknya, Roni, membudidaya ikan koi dengan konsep kembali ke alam Indonesia. Konsep versi Roni ini memberi naungan pada kolam koi dengan bangunan berbahan bambu dan beratap rumbia.
Walau sepintas tampak sederhana, namun koleksi ikan koi Roni tidak sesederhana naungan atap dan tiang bambunya. Koleksi koi disini kerap menyabet berbagai gelar bergengsi pada kontes ikan koi.
Cyprinus capriyo merupakan nama Latin ikan koi yang mempunyai kekerabatan yang sama dengan ikan mas. Konon, ikan mas merupakan nenek moyang ikan koi. Oleh karena itu, ikan koipun bisa dikonsumsi.
Di negara asalnya Jepang, ikan koi bisa mencapai panjang maksimum 120 cm. Sedangkan di Indonesia ikan koi baru bisa mencapai panjang maksimum 75 cm. Ikan koi termasuk ikan yang berumur panjang. Konon ikan koi milik Kekaisaran Jepang mencapai umur 120 tahun, dengan panjang 120 cm.

MEMIJAHKAN KOI            

Setelah kita merawat koi sehingga tumbuh besar, mungkin akan tumbuh keinginan untuk mengawinkan koi agar mendapatkan keturunannya. Persoalan bisa muncul, karena pe­mijahan berbeda dengan pemeliharaan. Pemijahan membutuh­kan kolam lebih spesifik, jumlah dan fungsinya lebih beragam.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan koi adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat.

 A. Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.

Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, ter­lindung dari jangkauan anak-anak dan binatang piaraan lain.

Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan tempat perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.
Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk mensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadahi.

Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil, yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihan­nya dan efek dari semen bisa dihilangkan.


B. Seleksi Induk

Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif.

Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang, tidak loyo. Umur minimal 2 tahun pada jantan, clan 3 tahun pada betina. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. jantan sebaliknya, lebih langsing dan perut­nya rata jika dilihat dari punggung. Sirip dada induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih.


Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan.Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dantak disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menye‑diakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang palingbagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannyabelum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa

saja, tapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilih mana yang bagus dan mana yang diafkir.



C. Persiapan Kolam

Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan di bawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah masuknya ikan seribu atau hama air lainnya. Pada pintu pembuangan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut.

Telur koi menempel (adesip sifatnya. Biasanya koi akan ber­telur di bawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat.

penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, ukuran kakaban 40 cm lebar dan 120 cm panjang. jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina.

Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Di atas kakaban diberi bilah bamboo dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur.

Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangsang pasangan koi yang akan berpijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga meng­gunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali raffia sebagai pengganti ijuk.


D. Pelaksanaan Pemijahan

Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangnya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan me­ngeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.

Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur yang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dengan telurnya. Jika terlambat, telur bisa dimakan habis oleh induknya.

Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan. Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersebut. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam).

Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachytgreen dengan kosentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa lepas.


E. penetasan Telur

Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama. Jika suhu terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk.
Agar telur bisa terendam semua, rangkaian kakaban harus "ditenggelamkan" ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog pisang. Potong tiga buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu letakkan di atas kakaban dengan dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil, gedebog diratakan salah satu sisinya.


Dalam tempo 2-3 hari telur koi sudah mulai menetas. Setelah menetas kakaban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Nantinya kakaban bisa dipakai lagi di lain kesempatan.
Benih koi umur seminggu masih lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam hapa yaitu kantong yang bermata lembut yang biasa untuk menampung benih. Di hapa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak hanyut terbawa aliran air.

Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakan utama yang pertama.
Selama itu mereka belum membutuhkan pakan dari luar karena pencernaannya belum terbentuk sempurna. Dua atau tiga hari kemudian, mereka sudah mulai berenang. Saat ini sudah wak­tunya menyediakan pakan bagi benih. Benih ini harus dipindahkan ke kolam pembesaran yang banyak menganclung pakan alami.



F. Perawatan Benih

Benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pembesaran ini harus dipersiapkan, agar ditumbuhi pakan alami, seminggu sebelum pemijahan. Adapun langkah-langkah persiapannya sebagai berikut.

Kolam dikeringkan selama dua hari di bawah terik matahari dan disemprot dengan pestisida agar binatang yang tidak dike­hendaki mati. pestisida yang dipakai Dipherex atau Nogos de­ngan dosis 0,5-1,0 ppm. Kemudian untuk menyediakan pakan alami berupa binatang renik, kolam dipupuk dengan kotoran ayam dan jerami. jerami ditindih dengan batu dan diletakkan di sudut­sudut kolam. Volume kotoran ayam 1,5 kg/m2. Pintu pemasukan air ke kolam harus diberi saringan.

Dalam beberapa hari, air yang terkena jerami akan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Namun, beberapa hari kemu­dian akan jernih kembali. Jika pemberian kotoran ayam dan jerami tepat, dalam beberapa hari kemudian akan tumbuh infusoria dan fitoplankton. Pada saat ini benih-benih koi sudah bisa di masukkan setelah kurang lebih sepuluh hari, daphnia akan tumbuh.

Jika tidak dapat menumbuhkan pakan alami, terpaksalah memberi pakan benih koi dengan pakan buatan seperti kuning telur yang direbus, tepung udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus untuk koi. Untuk menjaga agar air tidak busuk oleh sisa pakan buatan, di kolam dimasukkan air baru agar sisa pakan hanyut.


G. Seleksi Benih

Kegiatan paling sulit dari rangkaian kegiatan pemijahan adalah penyeleksian benih. Penyeleksian dilakukan ketika benih berumur 1 hingga 3 bulan, dan benih dipisahkan menurut ukuran tumbuh dan jenisnya. Ada beberapa ekor koi yang umumnya tumbuh kelewat bongsor, sedangkan sebagian lagi sangat lambat. Penyeleksian ini juga membantu koi yang pertumbuhannya lambat bisa tumbuh normal kembali.

Selama 1-3 bulan penyeleksian dilakukan sebanyak 3 atau 4 kali. Seleksi pertama, dilakukan sekitar 2 minggu setelah menetas bagi Showa, 50 hari setelah menetas untuk Ogan, 60 hari untuk Kohaku dan Taisho-sanke. Benih yang cacat ditandai dengan warna merah, putih, atau hitam saja. Biasanya dari jumlah benih yang menetas, yang bagus hanya 10-20%. Seleksi kedua dilakukan untuk menentukan pola warna dan kualitas secara keseluruhan. Setelah selesai seleksi, makin sedikit benih terbaik yang masih tersisa.

Seleksi benih hanya bisa dilakukan dengan benar oleh mereka yang sudah dekat dengan koi. Penglihatan yang tajam diperlukan untuk mendapatkan benih-benih yang bagus kualitasnya.

Secara umum benih-benih koi yang lolos seleksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
— Badan dan siripnya normal, tidak cacat.
— Warna badannya sudah nampak menonjol, sesuai dengan varietasnya.
— Warna putih, merah, hitam atau kuning nampak jernih tidak tercampur dengan warna lain.

Kamis, 03 Maret 2011

Budidya Kura2 Brazil

Penyebaran kura-kura Brazil
Kura-kura ini merupakan hewan asli di daerah selatan Amerika Serikat dan sekarang telah ditemukan di banyak tempat di dunia. Mereka dibawa oleh orang yang membelinya sebagai hewan peliharaan yang kemudian dilepaskan ke alam bebas ketika mereka telah memutuskan untuk tidak mau memeliharanya lagi. Dan ini menyebabkan masalah besar. Seperti yang terjadi di Eropa selatan, kura-kura ini berlomba untuk hidup dengan kura-kura asli Eropa yang akibatnya kura-kura asli Eropa terancam punah.UkuranDapat tumbuh sampai 30 cmKehidupanDi alam bebas, kura-kura ini dapat hidup sampat 20 tahun, tetapi dalam tangkaran beberapa jenis telah dilaporkan bisa hidup sampai 40 tahun.

Fisik

Berwarna hijau tua dengan garis garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawah nya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air.

Membedakan jenis kelamin

Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. Kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan.

Tempat tinggal

Kura-kura brazil adalah hewan air, maka dari itu anda perlu menaruhnya di aquarium yang nyaman yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhannya.
Umur kura-kura siap kawin


Merah terkulai sliders akan cukup dewasa untuk pembiakan sekitar 5 tahun, hal ini bila perempuan shell adalah ukuran sekitar 15 cms (sekitar 6 inci).



Perkawinan tari


Perkawinan yang tari dari jenis ini sangat menarik untuk dijabarkan dan mengamati. Swims yang laki-laki terhadap perempuan dan mulai caressing wajah dengan panjang depan claws. Dia mungkin juga berenang di lingkungan sekitar dia. Dia mungkin juga dia mogok depan shell ringan dengan claws (terlihat seperti ini jika dia depan leggs yang gemetar). Jika ia menerima, ia akan menerima dia, jika tidak, yang mungkin mulai berkelahi. Jika setelah 45 menit, perempuan yang tidak mau menerima laki-laki dengan tari, anda harus menghapus dia dari tangki dan coba lagi dalam waktu sekitar dua hari. Perkawinan itu sendiri yang memakan waktu sekitar 15 menit.

Tempat ukuran perkawinan


Menggunakan 30 gallon tank. Jauhkan air hangat namun dangkal (Tentang 5 inci), karena selama perkawinan laki-laki yang mungkin bisa jadi terkonsentrasi bahwa ia mungkin lupa bahwa perempuan harus keluar untuk bernapas!.



Setelah perkawinan


Dianjurkan selama kehamilan agar perempuan terpisah dari laki-laki, sehingga ia tidak akan terganggu so much. Anda harus menangani ONLY ketika dia benar-benar diperlukan. Jauhkan air sangat bersih dan dia memberi ruang yang cukup. Pemanasan juga sangat penting sebagai mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk basking hangat sendiri dan telur di dalamnya. Anda mungkin melihat adanya perubahan pada nafsu makan yang perempuan, dia mungkin menolak untuk makan. Ini adalah hal yang wajar. Namun, dia terus menawarkan makanan dan mempertimbangkan mengubah diet, mungkin dia merasa cenderung makan hal-hal tertentu saja.



Nesting kuartir


Mempersiapkan 20 gallon tank dengan sekitar 4 inci dari tanah atau tanah potting / vermiculite campuran.


Peletakan telur



Rata-rata masa kehamilan adalah dua bulan, tetapi jika ia tidak menemukan tempat yang cocok untuk dia meletakkan telur, dia akan tetap di dalam mereka. Selama dua minggu terakhir Anda akan melihat bahwa dia akan ingin menghabiskan waktu lebih banyak di darat, dan sniffing penggalian di sekitar inorder untuk menemukan tempat yang tepat untuk peletakan leggs dia. Pada tahap ini, Anda harus menempatkan perempuan di tempat nesting. Cobalah untuk melihat dia sebanyak mungkin untuk melihat di mana dia meletakkan telur. Dia mungkin meletakkan 2-20 telur.

gonggong Makanan Khas Pulau Batam





Siput laut merupakan makanan khas masyarakat di Kepulauan Riau. Warga setempat menyebutnya sebagai gonggong. Hewan laut ini banyak terdapat di Desa Lobam, Tanjung Uban, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Untuk mencapai daerah Tanjung Uban membutuhkan waktu perjalanan selama 30 menit dengan menggunakan speed boat dari Batam, Ibukota Kepulauan Riau. Perjalanan kemudian dilanjutkan melalui darat sejauh 30 kilometer ke arah selatan Pulau Bintan.
Di pinggir Pantai Lobam seluas 10 hektar inilah gonggong dengan mudah dapat ditemukan ketika air laut sedang surut. Sedikitnya setiap hari terdapat 50 warga setempat yang mencari gonggong di pinggir pantai.
Salah seorang diantaranya nenek berusia 60 tahun bernama Karmelia. Dia mulai mencari gonggong sejak fajar menyingsing, dengan ditemani dua orang cucunya yang telah putus sekolah.
Tak hanya gonggong yang dia dapat bersama cucunya, tetapi juga biota laut lainnya, seperti tripang, kepiting dan udang.
Namun belakangan, gonggong yang berukuran besar semakin sulit didapat. Kebanyakan yang ditemui gonggong berukuran kecil. Belum lagi, pencari gonggong kini telah semakin banyak.
Sehingga Karmelia yang telah menekuni pekerjaan ini selama kurang lebih 20 tahun setiap hari hanya dapat memperoleh satu hingga dua kilogram gonggong. Hasil tangkapannya dijual ke pengepul seharga 7 ribu rupiah per kg.
Di pengepul gong gong yang masih segar disimpan selama dua hari di gudang penyimpanan. Hal ini dilakukan agar kotoran dan pasir lepas dari cangkang gonggong.
Setelah gonggong bersih dijual ke agen penampungan di kota Batam dengan harga antara sepuluh ribu hingga lima belas ribu rupiah per kg. Agen penampungan kemudian menjual gonggong ini ke restoran seharga enam belas hingga dua puluh ribu rupiah per kg.
Gonggong sebenarnya dapat dijadikan alternatif warga Kepulauan Riau mencari nafkah. Namun sayangnya, biota laut jenis Molusca ini belum dapat dibudidayakan. Hewan ini baru terbatas berkembang biak secara alami.
Karena setiap hari diambil, gonggong dapat punah. Apalagi biota laut ini memerlukan waktu lama, sekitar 5 tahun untuk mengeraskan cangkangnya.
Balai Budi Daya Laut Departemen Kelautan dan Perikanan Kota Batam, telah mengupayakan pelestarian gonggong dengan melakukan usaha pelestarian di habitat aslinya di pinggir pantai. Benih gonggong dilepas di areal seluas dua hektar untuk mengetahui pola pergerakan dan reproduksinya.
Gonggong boleh saja semakin sulit didapat. Namun animo masyarakat makan gonggong tetap tinggi.
Hampir setiap restoran sea food di Kota Batam menyediakan menu makanan khas ini sebagai makanan pembuka. Mulai dari restoran khusus, hingga gerai makanan di pusat-pusat perbelanjaan.
Harganya antara dua puluh lima ribu hingga tiga puluh ribu rupiah setiap porsinya. Pembelinya tidak sebatas warga kota Batam, tetapi juga pengunjung dari Jakarta. Salah seorang diantara penggemar makanan gonggong ini adalah Andiyono.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Begitu juga soal selera makanan. Bagi masyarakat Kepulauan Riau dan khususnya Batam, gonggong adalah makanan khas mereka. Sehingga bagi mereka yang berkunjung ke Batam, belum lengkap rasanya bila belum makan gonggong.(Sup)

Budidaya ikan Cupang (ikan laga)

 Ikan cupang dikenal sebagai ikan hias ataupun ikan kontes, karena memiliki bulu dan bentuk badan yang indah bisa membuat terpesona. Ikan ini bisa menjadi peluang usaha buat siapa saja, karana modalnya tidak cukup besar dan mudah. Cara memilih bibit yang baik yaitu : 1. memilih ikan yang lincah serta tidak main di permukaan air
          2. memilih warna ikan cupang yang menarik dan tidak loyo karena warna sangat mempengaruhi sewaktu anda ingin mengawinkan cupang
          3. lihat disekeliling tubuh cupang apakah ada luka atau ekornya yang koyak, jangan asal memilih.

Ikan cupang apabila bulunya koyak sedikit cukup diberi makan yang cukup dan jangan berlebihan karena bisa membuat cupang malas dan mati. Kualitas air ikan cupang harus diperhatikan minimal diganti 2 hari sekali, setelah mengganti air ikan cupang ditaburi sedikit garam dapur, sedikit saja jangan berlabihan. Garam berguna untuk membersihkan insang ikan cupang itu sendiri.
Cara mengawinkan cupang :
Untuk pembiakannya/mengawinkan ikan cupang, pilihlah ikan yang ekornya lebar dan seritnya tebal ,bentuk ekor 180 derajat,badan besar dan ekor memanjang.

* Pilihlah ikan yang terbiasa bermain di tengan atau dasar air (bukan di permukaan air).

* Kombinasi warna cupang yang baik adalah yang di ekor dengan sirip sempura,tidak berantakan.

* Untuk tempat pemijahan,cupang tidak perlu tempat luas. Cukup akuarium kecil, baskom, toples,atau ember plastik. Sebelum dipakai pemijahan, akuarium direndam dengan larutan PK encer sebelum akhirnya dibilas dengan air bersih, untuk mencegah jamur dan penyakit. dinding digosok dan dibilas air. Air sebaiknya diendapkan dan didiamkan 3 hari sebelum dipakai.

* Suhu yang dibutuhkan 21-31 derajat C, atau standartnya 25 derajat C. Dalam akuarium ditaruh tanaman yang telah dibersihkan. Bisa berupa enceng gondok atau kayu apu.

* Setelah tempat pemijahan selesai, masukan terlebih dahulu cupang jantan, tunggu sampai cupang jantan membuat sarang-sarang busa, jika busa sudah tampak di permukaan air, masukan betina yang sudah matang kelamin. Selang 3-4 hari perkawinan selesai, dan betina menghasilkan 200-400 telur yang sudah dibuahi pejantan.

* Angkat betina kalau sudah selesai bertelur, biarkan jantan di permijahan. betina dipisah agar tidak memakan telurnya sendiri, sementara si jantan dibiarkan ditinggal, karena sangat membantu proses penetasan, usahakan si jantan diberi makanan yang cukup agar tidak memakan telurnya, Dan begitu menetas ,pisahkan pejantan

* Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih terdapat kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan infusaria atau sejenis plankton yang bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, burayak bisa diberi makan kutu air. Mengijak usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri-sendiri dalam botol (bisa botol aqua) untuk pembesaran.

Ikan cupang juga perlu dilatih agar tetap fit kondisinya, cara melatihnya yaitu dengan mendekatkan botol sesama ikan cupang, tapi jangan terlalu lama karena ikan cupang akan menjadi semakin agresif sehingga bisa mengamuk dan mengakibatkan luka dimulutnya sendiri. Cukup 3-5 menit saja.
Makanan yang cukup untuk cupang bisa berupa jentik-jentik, cacing es jangan terlalu berlebihan memberikan makanya.
Daun ketapang adalah daun yang sangat baik buat si cupang karena bisa mengobati penyakit cupang cukup direndam didalam ikan cupang maka air akan berubah menjadi warna kuning, dan bisa membuat cupang menjadi gesit dan licin apabila ingin betarung....
Sukses yhhh buat para peternak cupang jaga teruss ikanya

Budidiaya Ayam Serama

Ayam serama dipublikasikan pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada tahun 2004 di Ancol, Jakarta. Penggemar ayam serama berkumpul dalam sebuah wadah bernaman Persatuan Pelestari Ayam Serama Indonesia (P2ASI).

Cara merawat serama tidak sulit dan tak berbelit-belit. Kebutuhan hidupnya sama seperti ayam buras. Menurut pengakuan Ir. Rudiasfie Sjofinal peternak ayam serama di Jakarta ayam cebol ini memang sedikit sukar dikembang-biakkan. Ukuran kakinya pendek menyebabkan pejantan sulit melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses percintaan menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.

Rudi sering membantu ayam pejantan nangkring di atas ayam betina. Teknik pengawinan ini dilakukan dengan cara memegang ayam betina lalu menyodorkanya ke depan pejantan. Syaratnya, kedua mempelai harus benar-benar sudah siap kawin. Induk betina siap dipinang pada berusia 5 – 6 bulan. Serama betina seperti itu biasanya berperilaku jongkok jika dipegang punggungnya. Sedangkan usia subur pejantan berkisar pada umur 4 hingga 5 bulan.

Rudi juga menerapkan teknik kawin gilir. Dalam metode ini ayam betina dipaksa melayani 3 ekor pejantan. Penggiliran dilakukan secara berselang sekitar 2 – 3 jam. Melalui cara perkawinan seperti itu diharapkan peluang keberhasilan bisa diperbesar.

Meski ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan jatuh cintrong kepada ayam berbadan lebih gede. Menurut Johan, peternak ayam dari Bekasi, serama mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali setiap hari. Nafsu birahi serama memuncak ketika cuaca mendung, atau pagi dan sore hari.

Kesuburan ayam serama sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Cuaca terlalu dingin bisa menurunkan kemampuan ayam betina menghasilkan telur. Sebab sebagian besar pakan digunakan untuk produksi energi guna mempertahankan panas badan. Jadi, ayam serama yang dipelihara di daerah dingin harus memperoleh pakan dengan kandungan karbohidrat tinggi. Semisal jagung.

Sebagai hidangan tambahan, Rudi selalu menyuguhkan menu tambahan berupa jangkrik, dan tauge kepada ayam-ayamnya. Setiap seminggu sekali Rudi juga memberi ayamnya vitamin E.

Cara praktis yang lain dilakukan oleh Albert Tan Swee Guan peternak ayam serama asal Selangor, Malaysia. Ia tak pernah memberi menu tambahan aneh-aneh kepada ayam peliharaannya. Menurut pria berkacamata tersebut, pakan ayam petelur saja sudah cukup. Pabrik sudah meracik pakan tersebut sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan ayam. Albert selalu memberi pakan 2 kali dalam sehari kepada ayamnya. Yaitu di pagi hari dan malam hari sekitar pukul 8. “Itu Chiken feed sudah dikaji sesuai untuk ayam, jadi you tak payah bagi apa-apa lagi,”terang pria tersebut dengan logat melayu.

Telur gagal menetas termasuk salah satu hambatan budidaya ayam serama. Dua kunci penting yang tak boleh dilupakan saat menetaskan telur ayam serama yaitu suhu dan kelembapan. Suhu penetasan tidak boleh melebihi atau kurang dari 37,5°C – 38°C. Kelembapan harus selalu disesuaikan dengan usia telur. Minggu pertama hingga minggu ke dua kelembapan diatur pada kisaran 65% – 70%. 2 – 3 hari menjelang menetas, kelembapan harus ditambah hingga kisaran 95% – 100%. Derajat kelembaban bisa diukur dengan Hygro meter. Piranti ini biasanya sudah ada pada alat penetas. Kondisi udara terlalu kering membikin kulit telur jadi keras. Akibatnya anak ayam kesulitan memecah cangkang telur. Kalau sudah seperti itu, anak ayam bisa mati lemas gara-gara tidak bisa bernafas.

Di arena lomba, ayam serama dapat tampil prima jika birahinya sedang memuncak. Oleh karena itu, seminggu sebelum ikut kotes ia tidak boleh melihat lawan jenisnya. Jadi taruhlah serama Anda di tempat yang terisolir. Umumnya nafsu birahi serama memuncak pada usia 4 – 6 bulan.

Bulu ayam serama yang terlalu sering kawin sering rusak. Sewaktu bercumbu serama betina gemar mematok bulu leher sang pacar. Alhasil bulu wiring itu banyak yang copot sehingga serama jantan jadi botak. Hal itu bisa dicegah dengan jalan melarang serama jantan berpacaran sebelum meraih prestasi.

Selain tidak boleh kawin, ayam serama unggulan juga tak boleh terlalu gaul. Ia dilarang terlalu sering bermain di halaman alias diumbar. Menurut Gusti M. Taufik, ayam yang kerap diumbar akan mandi pasir atau kipu. Nah, hal itulah yang memicu bulu jadi acak-acakan, patah, dan warnanya kusam. Mandi pasir juga bisa bikin sisik kaki copot dan patah. Yang lebih berbahaya lagi, dikawatirkan ayam akan memakan benda-benda berbahaya. Semisal pecahan kaca, dan karet. “Ayam saya pernah mendadak lemas. Lantas setelah saya potong ternyata di dalam temboloknya ada belingnya,” sahut Rudi salah satu pelopor ayam serama di Negeri ini.

Ayam serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima di atas panggung. Ia tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung. Jadi ayam cebol ini harus tak jemu-jemu bergaya dan berkokok lantang di atas cat walk.

Cara melatih mental serama tidak susah. Sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes dia harus dibiasakan dengan panggung berkarpet. Basahi ayam mungil itu dengan sepotong lap. Setelah itu, taruhlah di atas meja yang diberi karpet berwarna hijau. Mengapa harus karpet berwarna hijau? Pasalnya benda tersebut sering dikira rumput. Jadi kalau ketika latihan ia sering tertipu oleh karpet hijau, diharapkan saat di panggung lomba ia ogah mematok-matok karpet lagi. Biar serama tidak kabur, tutuplah dengan kurungan. Setelah itu posisikan meja latihan di tempat yang panas.

Seusai dijemur ayam tidak boleh langsung diberi minum. Kalau hal itu dilanggar, ayam bisa diterjang penyakit ngorok. Wajahnya yang cerah mendadak berubah jadi pucat pasi. Taruhlah terlebih dulu ayam yang usai dijemur di tempat teduh selama 15 – 30 menit. Nah, setelah itu ayam baru boleh menegak segelas air segar.

Serama wajip menyantap porsi pakan pas dengan menu extra gizi. Vitamin E, Pospor dan Calsium sangat penting untuk merawat kecantikan bulu. Vitamin E banyak terkandung dalam minyak ikan. Sedangkan Calsium dan Pospor banyak terdapat dalam sotong alias kulit cumi. Extra fooding tersebut musti disuguhkan setiap hari.

Soal menu pakan serama, Rudi punya resep jitu yang layak ditiru. Setiap pagi ia selalu memberikan minuman bercampur Enervon C kepada seramanya. Ramuan tersebut harus habis sekali minum serta tidak boleh terkena terik matahari. Sebab, khasiatnya bisa hilang. Menu sarat gizi lain yang ia suguhkan yaitu 3 ekor jangkrik dan kroto. Jagung tidak boleh dihidangkan secara berlebihan. Sebab serama yang terlalu banyak menyantap jagung bisa cepat mengalami rontok bulu.

Selain penampilan menarik, serama juga harus memiliki bobot badan seringan mungkin. Jadi, diet harus diawasi secara ketat. Hindari pemberian pakan yang banyak mengandung lemak. 3 hari menjelang lomba, ayam serama disuguh beras merah atau gabah. Porsinya cukup 2 – 3 sendok makan saja. Menu itu diberikan 2 kali dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari.

Resep lain dimiliki Ajong penangkar ayam serama di bilangan Pulo Mas, Jakarta. Sebulan menjelang kontes serama hanya diberi pakan berupa gabah mini. Menu itu disodorkan dua kali sehari. Yaitu di pagi dan di sore hari.
Supaya bulu serama semakin nampak kinclong, ayam harus rajin berjemur. Acara mandi sinar matahari dilakukan mulai pukul 8 hingga pukul 10 pagi. Sebelum dijemur sebaiknya ayam dimandikan terlebih dulu. Bahkan kalau perlu setiap sebulan sekali ayam dikeramasi dengan shampo. Kegiatan ini harus dilakukan pada saat cuaca cerah. Seusai karmas, ayam segera dihanduki dan dijemur.

Manipulasi kecantikan ternyata tidak diharamkan di dunia hobi ayam serama. Supaya tampil elok di panggung, banyak serama yang menjalani perawatan kecantikan. Semisal meluruskan bulu pedang (bulu ekor terpanjang) dengan cara diolesi air jeruk nipis, operasi plastik untuk merapikan jengger, serta merapikan bulu sayap.

Serama yang tak pernah kawin sering menderita kelainan perilaku seksual Kondisi seperti itu banyak diderita oleh serama mantan jawara. . Waspadai dan latihlah ayam tersebut kawin dengan cara sopan dan benar. Di dunia perseramaan calon kontesan pantang kawin sebelum menang. Ayam cebol itu dipingit dan dilarang berpacara lebih dulu. Mereka digembleng serta musti rajin berlatih berpose di atas panggung.

Ketika ayam kerdil telah pensiun dari arena lomba dan hendak dikawinkan, pehobi baru bisa menemui akibat yang muncul karena ayam selalu dipingit. Semisal ayam menjadi terlalu bersemangat kawin. Ada juga yang terlalu cuek tak menggubris godaan serama betina.

Meskipun seekor ayam serama yang Anda pelihara hendak mengikuti lomba, bukan berarti serama tersebut tidak boleh kawin. Proses perkawinan dilakukan secara terjadwal dan tidak boleh terlalu sering. Ayam yang terlalu sering kawin bisa mengalami kerusakan bulu. Jika Anda tidak menginginkan bulu ayam jadi acak-acakan gara-gara kawin, taruhlah ayam tersebut dalam kandang umbaran beralas rumput.

Seekor serama mantan juara harus dikawinkan secara berhati-hati. Sebab jika hal ini dilakukan secara serampangan, keselamatan ayam betina bisa terancam. Menurut pengalaman Gusti M. Taufik, ayam serama yang belum pernah dikawinkan memiliki nafsu birahi yang luar biasa. Jika ayam cebol berkelamin jantan ini langsung dikawinkan tanpa perkenalan dan pemanasan lebih dulu, bisa menyebabkan ayam betina babak belur bahkan jiwanya melayang.

Tips dan trik melatih serama kawin yang sudah lama dipraktekkan Taufik layak ditiru. Nafsu birahi berlebihan dari ayam serama bisa diredakan dengan jalan memandikannya setiap pagi. Selain itu, berbagai menu yang bisa membangkitkan gariah kawin juga harus dikurangi. Pakan seperti itu umumnya mengandung protein dalam jumlah tinggi. Semisal pur, minyak ikan dan jagung.

Cara lain yang dilakukan oleh Taufik untuk mencegah perilaku seksual ayam serama yang brutal yaitu dengan jalan merangsang nafsu birahi pejantan dengan tangan. Langkah ini dilakukan sebelum pejantan dikawinkan. Umumnya serama jantan yang sedang ngebet kawin akan mengejar tangan setiap orang yang mendekatinya. “Tangan saya sering dikira ayam betina. Ayam pejantan tersebut langsung nangkring di atas tangan. Lantas cairan sperma berceceran di lengan saya,”jelas Taufik ketika ditemui di kediaman Rudi pelung.

Lakukanlah metode itu pada waktu pagi atau sore hari. Biarkan serama jantan melampiaskan nafsu birahinya di atas tangan Anda. Setelah itu beri waktu sekitar 10 – 15 menit untuk beristirahat, kemudian rangsang kembali ayam jantan tadi. Setelah menjalani 2 – 3 kali rangsangan buatan, serama jantan baru boleh kawin. Nah, cara tersebut bisa membuat serama jantan menjadi lebih mesra saat mengajak bercinta sang Betina.

Metode lain yang dilakukan oleh Taufik untuk melatih ayam serama kawin yaitu dengan jalan menaruh kedua ayam yang akan dijodohkan dalam kandang terpisah. Sangkar calon mempelai itu tidak boleh terlalu berdekatan dulu. Setelah perilaku ayam jantan nampak tidak ugal-ugalan lagi, sangkar itu baru boleh didekatkan. Nah, mereka baru bisa dicampur jika sudah nampak akur.

Korban jiwa bisa dicegah dengan jalan menjodohkan ayam serama jomblo dengan serama betina siap kiawin. Umumnya ayam betina siap kawin ditandai dengan perilaku jongkok sewaktu dipegan punggungnya. Induk betina seperti itu tidak terlalu banyak cing-cong dan pasrah ketika diajak bercinta. Jika Anda masih khawatir dengan perilaku urakan serama jantan, pegang induk betina lalu sodorkan berlahan-lahan ke depan serama jantan. Teknik kawin paksa seperti ini disebut sebagai kawin dodokan.

Lain halnya dengan Hengki Kumis, hobiis ayam serama di Jakarta, menurutnya ayam serama yang tidak pernah dikawinkan sejak kecil bisa menderita penurunan gairah seksual. Ayam seperti ini tidak akan mudah tertarik dengan lawan jenisnya. Bahkan ketika dicampur, tanpa basa-basi ia langsung menghajar serama betina secara membabi-buta.

Ayam loyo bisa dirangsang dengan menu kaya protein dan mengandung bahan penghangat badan. Semisal kecambah, vitamin E dan Jahe. “Biar hangat jahe disuguhkan setiap malam. Dosisnya cukup sebesar kelingking jari saja. Tauge dihidangkan pada siang hari,” terang Hengki.